Servant Ministry

SALIB ADALAH SUATU KEBODOHAN 1 Kor 1:18-30

Dr. Samuel Talahatu, M.Th

         Hukuman mati di salib adalah salah satu bentuk hukuman yang dikenal oleh beberapa
bangsa penyembah berhala di abad pertama. Hukuman mati dengan cara ini sangat dihindari
oleh orang-orang Yahudi. Orang Yahudi menganggap hukuman ini sebagai suatu kutukan dari
Allah. Di dalam konteks Perjanjian Lama hukuman mati selalu dilakukan dengan cara (i) dibunuh
dengan pedang (Keluaran); (ii) dibakar (Imamat); dan (iii) dirajam dengan batu hingga mati
(Bilangan). Hukuman mati dengan cara disalibkan diberikan kepada Yesus Kristus. Hukuman ini
sangat mengerikan dan Yesus dianggap layak menerimanya. Namun, dengan jalan inilah manusia
berdosa diperdamaikan dengan Allah.

       Salib adalah lambang penderitaan karena dosa yang amat besar, dosa dipermalukan,
direndahkan, dihina, dosa dibongkar-bangkir, dosa dicabut sampai ke akar-akarnya, kuasa dosa
dimatikan, kecenderungan berbuat dosa diakhiri, dosa dibuktikan bahwa ia berbahaya. Di salib
wajah dunia yang sebenarnya dibuka, dosa dikalahkan dan dihapuskan oleh kasih yang begitu
besar, yaitu darah Yesus Kristus. Pada salib Yesus semua sandiwara dosa berakhir. Dosa dan kuasa
setan tidak dapat melanjutkan sandiwaranya lagi karena semua rahasia dosa telah terungkap.
Misteri penyelamatan diungkapkan dalam Yesus Kristus. Pada salib Kristus kita dibenarkan,
dikuduskan dan ditebus, inilah kemuliaan salib (ayat 30).

Salib Suatu Kebodohan

Bagi “dunia” yaitu mereka yang akan binasa (orang-orang yang tidak percaya), kematian
Kristus di dalam menebus manusia berdosa adalah suatu kebodohan. Dunia yang penuh dengan
dosa tidak mengakui salib Kristus. Dunia menganggap suatu kebodohan apabila dosa diakhiri.
Bagi orang-orang yang tidak percaya, dosa dan segala keinginannya merupakan sesuatu yang
indah dan tidak mungkin diakhiri. Banyak orang memilih untuk menolak salib. Mereka lebih suka
hidup di dalam pesta pora, mabuk-mabukan, free sex, perselingkuhan dan menolak untuk
bertobat. Mereka menolak untuk berhenti dari semua kesenangan dunia ini.

       Dunia menganggap pertobatan sebagai hal yang kuno dan menjadi orang suci sebagai hal
yang bodoh. Dunia tidak mengenal salib Kristus dan dunia menolaknya karena salib bagi mereka
adalah suatu kebodohan.


Kebodohan Pemberitaan Injil
       Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah
berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh kebodohan pemberitaan Injil (ayat 21).
Berita tentang salib bagi mereka yang memiliki hikmat dunia adalah kebodohan, namun apa yang
dianggap dunia sebagai kebodohan justru dipakai Allah untuk menyelamatkan setiap umat
manusia yang telah ditentukan-Nya untuk hidup yang kekal. Bagi orang-orang yang telah
diselamatkan Allah, pemberitaan tentang salib Kristus (Injil) adalah kekuatan Allah yang luar
biasa, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya (Roma
1:16).
       Hikmat dari dunia tidak pernah dapat melihat dan mengerti apa yang dikerjakan Allah di
dalam dan melalui Anak-Nya Yesus Kristus. Karya penebusan dikerjakan dengan sempurna oleh
Yesus di kayu salib. Oleh darah-Nya kita didamaikan dengan Allah. Oleh darah-Nya kita
dibenarkan, dikuduskan dan ditebus dari maut dan memiliki hidup yang kekal. Oleh bilur-bilur
Yesus kita disembuhkan. Soli Deo Gloria

“Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita.
Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita.” 1 Kor.1:30

Post Tags :

Share :

Doakan kami

Hanya karena Anugerah-Nya, kalau kita diberi kesempatan untuk melayani Dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *